Waktu berjalan terlalu cepat(?)
Menurut penelitian, ditemukan jika
presepsi waktu para partisipan pada jangka waktu seminggu, sebulan, bahkan setahun
tak mengalami percepatan. Namun untuk jangka waktu satu dekade, muncul pola
dimana partisipan yang lebih tua merasa jika waktu terasa berjalan lebih cepat.
Ketika ditanya untuk mendeskripsikannya, para partisipan berusia lebih dari 40
tahun merasa jika dimasa kecil waktu terasa lambat bagi mereka. Namun ketika
masa remaja hingga menjadi dewasa, waktu terasa lebih cepat. Menurut kedua
psikologi tersebut, ada alasan tepat mengapa hanya orang lebih tua yang
merasakan hal tersebut. Itu karena saat mempersepsikan waktu, manusia ternyata
memiliki dua perspektif yang berbeda. Pertama, perspektif ketika peristiwa itu
masih terjadi, dan kedua, perspektif ketika peristiwa itu telah berakhir.
Sehingga pada kenyataanya waktu berjalan sangat cepat ketika kita
bersenang-senang, namun jika kita mengingat kembali aktivitas tersebut terasa
lebih lama.
Tak hanya itu
saja. Dilansir dari situs abc.net.au, ternyata waktu yang berjalan lebih cepat
juga terjadi jika kita sangatlah sibuk. Menurut Dr Wittmann dari Institut for
Frontier Areas of Psychology dan Mental Health di Freiburg, Jerman,
mengungkapkan jika kita tak melakukan apapun, kita menjadi lebih sensitif
terhadap waktu yang berlalu. Sementara ketika kita bersenang-senang atau
mungkin bekerja waktu terasa lebih cepat.
Jadi, mungkin penyebab kita merasa bahwa waktu berjalan, mungkin dikarenakan kita telah tumbuh menjadi orang dewasa yang mulai dipenuhi kesibukan setiap harinya, sehingga pergantian hari, bulan hingga tahun rasanya begitu cepat.
Daftar Pustaka :


Komentar
Posting Komentar